Sunday, March 27, 2011

Perang

Akan kusampaikan padamu tentang sesuatu, sahabat. Untuk semua hadiah gelisah di balik sukar yang kau rasa. Untuk semua asa yang tercita-citakan. Untukmu, sahabat, galau yang menjelma jadi musuh pribadimu hari ini.

Tahukah, bahwa hijab antara kau dan Tuhanmu akan tersingkap di hari yang tak terbayangkan lagi. Tahukah, bahwa rasanya manis, menikmati malam kasih dengan lantunan penghambaan yang tinggi. Tahukah, logika bisa jadi bulat melingkar. Lalu mengakar dalam skema kosong tanpa makna. Lalu pergi mengawang, meninggalkanmu sendiri.

Bahwasanya kudapatkan bunyiannya tak seperti kau! Bahwasanya tak kudapatkan pena itu seperti kau!

Dan aku kalut, sahabat. Dalam runutan kisahku kemarin. Sebab aku gerimis, ingin pergi mengasap ke biru lautan. Sebab aku ingin pulang. Ke kampung surgaNya. Kapankah bisa saat direkrut calon syahid di rumah-rumah negeriku? Maka jika saat itu aku bukan wanita, pastilah aku ada di barisan itu.

Perang. Perang yang nyata. Perang. Perang mengangkat senjata!

No comments:

Post a Comment