Friday, December 23, 2011

Baru aku tahu

Ternyata cinta itu tali temali yang mengalir tanpa putus, dirajutkan untuk menghimpun hati yang beranak pinak jadi krisan merah saga, berani membara dan menunjukkan kekuatannya.
Ya, mungkin aku sekarang mengerti bagaimana cinta itu bercerita tentang dirinya. Bahwa putusan hadirnya adalah karena cinta sebelumnya. Merambat dan menanamkan akarannya di lahan kanan kirinya.

Maka katanya, tak anehlah bagi seorang nabi membenci kemusyrikan dan mencintai kesholehan. Sebab asal cintanya dari Allah azza wa jalla, digetarkan sebagai sebuah simultansi jurisprudence yang mengelebat dalam setiap tangkapan indera dan rangkaian pemikirannya, pemaknaannya.
Aih, aku mulai mengerti.

Maka seperti itu pulalah yang terjadi sebenarnya. Disuruh mencintai seseorang lalu aku mencintainya. Begitu saja, kan? sederhana. Aku mendefinisi lalu terdefinisi.

Sunday, December 18, 2011

Kisah HEROES!

Oleh : Alfajri

Di sebuah malam yang gelap, di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya yang butuh sinaran perbaikan. Sebuah sosok muncul menyisiri rumputan yang kedinginan, dilihatnya demokrasi tak beraturan, merah putih tanpa binaran dan refleksi bangsa masih pesimistis ketakutan. Fakultas Hitam Merah Putih, layaknya miniatur Yunani Kuno yang menjalani dinamisasinya menuju kisah-kisah para HEROES! Disana pula ditemui berbagai TROLL-BLEMAKER dalam berbagai varian, aktivator-aktivator oligarkis-primordial dan aktor-aktor penceng lainnya.


Ide sinergisitas dan progresitas masif berkelebat dalam jiwa HEROIKnya, memacu setiap derap langkah dalam perjuangan nafas, pergi dan kembalinya di bawah sadar dan keadaan. RENDY IVANIAR, membumikan diri dengan segudang pencapaian kapabilitas dan energi kerendahatian sepanjang hari-harinya di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Fakultas Hitam Merah Putih.

Sementara itu di malam lainnya, BAGUS as BATMAN terbang tinggi menelusuri jejak-jejak renungan RENDY IVANIAR, sehingga ia pijakkan kerja tanpa ampun dalam setiap gelap yang ditemuinya, menempa diri dengan ketangguhan dan perjuangan. Sendiri, sebelum ditemuinya sosok WONDER DILA yang menunjukkan kredibilitas tanpa batas, tegas dan cerdas. Keduanya masih menyimpan harapan yang mendalam, seraya terus disaksikannya Fakultas Hitam Merah Putih.

Maka datanglah seorang SUPER YOGA yang menguatkan mereka dengan daya super yang terus SIAGA tanpa kenal lelah berkontribusi maksimal, ujarnya, tak akan jadi mahasiswa apatis, hedonis dan primordial. Diserukannya ke segala penjuru Fakultas Hitam Merah Putih. Hingga bergoncang hukum lintas dunia, saat disaksikannya NOVADA as PETERPAN turun dari dimensinya, menjadi sebuah hal nyata, membangkitkan kembali semangat dan jiwa muda yang menginspirasi, dalam doa dan keajaiban. Ia yakin akan perubahan. Masih terus dalam impian sinaran perbaikan, terus mereka saksikan RENDY IVANIAR berproses menuju kematangan yang menakjubkan, membentuk simpul simultansi RESPECTFUL yang tak terelakkan.

Ya, hingga jadi begitu hangat dan bersahabat, menempuh jalan amanah dan tanggung jawab. RAISTA as LARA CROFT tanpa ragu menyatakan bergabung untuk sebuah pertalian yang mapan sebagai tim kebenaran. Sebab ia telah pula melalui masa penjelajahannya, to overcome the con. Senjatanya jadi masif di genggaman, melindungi siapa saja yang tersakiti di Fakultas Hukum, Fakultas Hitam Merah Putih. Hingga cahaya biru berkelebat dan mengisyaratkan bahasa pertemanan, tanpa memandang asal dan latarbelakang, dalam sebuah bingkai kebaikan, INVISIBLE APRILIA menjadikan segalanya mungkin terwujudkan. Pribadi tegas dan tanggap, percaya bahwa mulai dari sinilah sinaran Fakultas Hukum Univesitas Brawijaya akan ditemukan.

Dengan dimensi perubahan, sahabat mereka BAHRUL as NEO MATRIX membawakan dimensi baru tentang konsep perjuangan dan arah gerak perubahan. Di tengah interaksi masifnya dengan RENDY IVANIAR, ia mempercayai bahwa sosok karibnya itu adalah bentukan pencahayaan EXTRAORDINARY SERVICES yang dibutuhkan Fakultas Hitam Merah Putih. Mereka akhirnya disatukan.

Hingga di malam lain yang gelap di Fakultas Hukum, terdengar sebuah pergerakan yang menghebohkan di luar ruang pertemuan. Sembilan HEROES itu sontak membuka pintu, namun hanya angin yang berhembus panjang... dingin menghunjam, lalu melayang suara di udara, meeeoonggg... IIS as CATWOMAN, menampilkan diri dalam jubah panjang hitam yang misterius, sarat refleksi keberaniannya yang semakin menyempurnakan pertalian tim kebenaran, HEROES yang kini cukup untuk memberikan sinaran bagi Fakultas Hitam Merah Putih.

Lalu berbincanglah mereka untuk menentukan langkah konkret selanjutnya.
Bahwa kepemimpinan adalah syarat dari sebuah bangunan visi dan misi perbaikan.
Maka naiklah RENDY IVANIAR sebagai PRESIDEN #1 .
Lalu mereka membuntuti sebuah tanggung jawab peradaban, beriringan, menjadi DEWAN SENAT MAHASISWA, RAISTA #4, BAHRUL #5, NOVADA #6, GANJAR #7, DILA #10, APRILIA #12, YOGA #16, IIS #18, dan BAGUS #19.

Dengan jiwa para HEROES, membersamai langkah Fakultas Hukum Universitas Brawijaya dalam JUSTICE LEAGUE!

HEROES!!! GO FIGHT WIN!

Tanggal 21 Desember jangan lupa pilih #1 saja untuk PRESIDEN FH UB. Jangan sampae kelewatan!
Dan temukan kepribadian HEROES-mu dengan memilih DSM #4, #5, #6, #7, #10, #12, #16, #18, atau #19. Yang penting, tetap SATU untuk RENDY saja yaaa :D

Sebab inilah, kesungguhan JUSTICE LEAGUE membawa jiwa HEROES bagi FH UB tercinta.
Gunakan hak pilihmu untuk keadilan, sobat! :)

Saturday, December 17, 2011

Renvoi

Apa yang kira-kira terpikirkan olehmu atas lembutan awan terbang yang hitam menghunjam. Seakan kau yakin di baliknya ada hujan, pula potensi getaran petir dan positif negatif muatannya. Sebab kini ia tak merasa lagi sebagai dirinya. Bagian dari entitasme dan frekuensi lamda mutlaknya. Warna-warna akhir dari cahaya, katanya akhiran dari tak ada cahaya. Awan yang hitam menghunjam, meracau dalam bait kelam soal malam, tak ada lagi yang lainnya.

Maka narasimua tentang bintang-bintang adalah kedurhakaan paling dalam yang sampai-sampai jemarimu mendustakan petaka di balik tersungkurnya awan-awan yang menitiskan hujan. Menghitung detak, detik dan ketukan jadi simfoni penuh arti. Awan hitam yang jadi dirinya. Bukan narasimu yang serta merta membuatnya terbang sebagai langit-langit, langit paling langit, langit-langit.

Temukan jatidirinya sebagai serpihan yang berarak dan menghilang. Untuk berpisah dan menemukan medium eternitasnya. Untuk sempurna dan mengalirkan uapnya. Untuk jadi dirinya. Untuk berpisah dan menemukan yang lainnya.

Saat bilangan kaca menampilkan sosok pudar warnanya. Dan tak ada cahaya, panjang lamda dari ketiadaan sempurnanya prisma merah senja, warna-warna akhirannya, berbaur jadi dirinya.

Aiiiih, gila durjana.

Sesempitnya nalar mempertalikan paradoksal dan dilema kolosal. Sejauhnya nuansa menyembuhkan fakta dari otoritas independensinya. Tanpa nyawa, berdiri jadi dirinya. Tanpa hikmah, berarak untuk menghilang dan menemukan medium eternitasnya, begitu saja. Tanpa hati, tak temukan warna-warna akhiran cahaya. Kerdil mendefinisi hitamnya. Sendiri merangkulkan lembutannya. Parsialisasi komunal frekuensi panjang cahaya. Di tepian. Untuk berpisah dan menyempurnakan.

Sunday, December 11, 2011

Lucunya...

Ada penguin, bajing, ikan, kolam ikan fh
Sekarang ada yang baru lagi... beruang! ajajaaahahahha
Sumpah pertama kali ngeliat sosok beruang ini, gue cuma mau ngakak.
Sok-sok-an gadhul bashar pas di ajak ngomong padahal lagi berimajinasi "ditaro adegan mana yak?"

Ya, ampun... astaghfirullah... tapi yaa... selain ada penguin yang waktu itu terinspirasi dari mas tahegga, bajing yang gue ambil dari... ### ahahhaa dan ikan yang dari panggilan gue sendiri waktu SMA.. sekarang ada figur beruang... beruang ndutt wkwkwk

Tar, tinggal tunggu satu lagi, supaya formasinya utuh... dan fabelnya siap diluncurkan. Aamiin :D

*nomeaning, isengan

Little Sweet Mischievous Girl

by : Alfajri

Never be so hard to fix what you willing for and I used to be like me, whom the red story never end by time.
As you told me that we are would not be unity.
As you bought me some 'nutrition' of story of the other country.
As I listen the ring on your phone, I was getting stuck with my own. 
What you said, was just about me as a Non-moral symbol on your luxury word.
Trust me. It work.

As the wind sent this song to my heart. 
Like a bird swing, willing to win the wind' direction.
Huft. Do am I?

Thursday, December 1, 2011

sekolah intelektual muda : alhamdulillah.. mantapp!


Intelektualitas merupakan suatu syarat mufakat bagi tendensi kehidupan dan setiap pergerakannya. Intelektualitas pula menjadi aksidensi pembeda yang menemui titik strategisnya dalam penyempurnaan klausul seorang pemuda. Sederetan nama universitas ternama sejatinya adalah suatu polis yang sengaja disetting bagi pemakmuran intelektualitas. Pula berjuta-juta penemuan dan dialektika premis sosial merupakan narasi kesejarahan dari pergumulan intelektualitas. Maka keberadaan kaum intelektual asasinya telah menjadi suatu syarat mufakat berdirinya peradaban yang cemerlang juga kebangsaan yang masif-berkembang.
Indonesia di tengah carut marut dan pesimisme obrolan kaum bapak di warung-warung kopi rupanya bukanlah bangsa yang miskin kuantitatif intelektual muda. Perakaran pergerakan kaum intelektual Boedi Oetomo telah meletuskan semangat membara layaknya sumpah Palapa Gadjah Mada. Kala itu mereka bukan orang-orang biasa, tapi kumpulan intelektual muda yang bertemu akaran nalar sistematisasinya dalam rangka mengubah dunia! Pemuda dan intelektualitasnya, secara langsung telah menemui kesetaraan klausula berikut sinergitas matang sebuah narasi panjang kebangunan pemikiran dan penghidupannya.
Indonesia di tengah nuansa saling rebut dan rumah-rumah kardus di Ibu Kota rupanya juga bukan bangsa yang secara kualitatif miskin intelektualitas. Ketika kemerdekaan di suarakan di jalan dan koran, saat itu pula akulturasi philos kebangsaan mengerucut dalam rangka menuntaskan perspektif kenegaraan. Hingga dalam berbagai sudut dan pergulatannya, Soekarno memunculkan satu ekstase politiknya yang paling fenomenal, NASAKOM. Suatu manuver yang pada putusan akhirnya juga tak mampu membendung aliran deras para pemikir tingkat negara. Sebab ke-bhinekaan ini bukan hanya soal bahasa, nyanyi dan tari semata. Ini soal arah kebulatan menjadi Indonesia, kerat intelektualitas yang begitu kaya warna.
Dalam pada itu, mafhum-lah kita akan problematika perkara intelektualitas yang belum lagi menemui titik terang tumpuan energi dan dinamisasinya. Carut marut vertikal horizontal yang mengundang pesimisme obrolan warung kopi ataupun nuansa saling rebut yang mencipta kaum marjinal rumah-rumah kardus rupanya bukan karena kekurangan kadar intelektualitas bangsa. Ini masalah lupa. Kelupaan yang menjamuri setiap gerak dan langkah percita-citaan kenegaraan yang sudah tanpa nyawa. Kelupaan yang pada titik nadirnya memenjarakan kita pada arah gerak bangsa yang sehat bergelora, BERANI menentukan ketinggian asumsi dirinya sendiri.
Kita tentu tak akan pernah bisa diam di rumah untuk duduk menunggui bencana datang akibat kejumudan massal bangsa raksasa ini. Atau terus berkutat di meja-meja kuliah untuk mendengar celotehan para dosen yang juga habis jiwa. Sejatinya kita akan bisa mengulang sejarah kemenangan. Sejatinya itikad suatu kaum akan di-amini sebagai doa yang kontan termanifestasi.
Sekolah Intelektual Muda akan hadir bersama semangat tentang intelektulitas yang ranum pudar di percabangan akar nalar yang hilang. Demi membangkitkan nyawa dan jiwa di tiap-tiap ruang. Merangkulkan jejakan idealismenya untuk anak bangsa yang butuh nutrisi paling sehat mengenai pergerakan, percita-citaan dan penemuannya dengan dialektika kesejarahan yang tak patut untuk dilupakan, sebuah narasi kemenangan!
Terlahir dari lorong kampus Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. Pemikiran untuk pertama kalinya tercetuskan adanya Sekolah Intelektual Muda rupanya tak akan bisa di mampatkan kembali. Sebab pemuda adalah kita dan legist constituendumnya ialah intelektualitas yang terjiwai dalam tiap-tiap ruang dan lorong Nusantara Raya.

Never say I miss

Perfectly! I have no time to show something I'd wanted to. You finally touched my heart with all I can't definitely finding the line of definition for it. I was me, a friend and a sweet. I was me, people love me like I do. We are in love just like december spread out the snow on grass.. meaningful. With no shine. With no air to make some sin. I was me.


Unfortunately you wonder for so many time while I have no time. And I curse the mobile window on your car, passionately missing a mysterious sign. On a very very incredible condition which I must take the one of two.. and three.. and four? You was never said you must. You wont.

Right, I know it now. You are never be so wise like I miss.