Friday, June 3, 2011

For my beloved sister all the world

Sebuah bingkai kata untuk saudari muslimah. Mungkin tak seberapa. Tapi patutkah aku berdiam saat kau aniaya? Wahai jiwa, jiwa yang akan jadi sebening kaca di Surga. Wahai raga, raga yang akan jadi abu di ufuk penjara tanah berbatu. Demi Allah, bidadari lebih cantik tapi mereka bukan perhiasan yang dimaksudkan

Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasannya adalah wanita shalehah. Haaa... kayaknya kalimat yang ini memang udah sering banget diperdengarkan di setiap momen-momen "glory women". Nggak bisa dihindarkan lagi, kadang frase yang model begini juga bisa bikin para kaum hawa ke-geeran (selain saya sih, hahaha).
Masalahnya, kita sama-sama tahu, gitu, loh, kalo setiap wanita ingin dimengerti (kata ADA BAND) dan laki-laki punya selera... loh tunjukkan merahmu dong? whwhhahaa #kesalahan instalasi jaringan otak

Sipsip.. ---> ngek ngok hhaa

Sebenarnya pagi ini saya agak ter"tutuk" (hahha diksi macam apa itu? --")
Ceritanya, berselancar di dumay dan mengetik nama sendiri di search engine google dan mendapati ternyata nama saya dimiliki juga orang-orang keren, salahsatunya yaa saya sendiri (loh?)

Sorry, the instalation was under maintenance until the BroS found its Mario

Serius, banyak banget yang punya nama Mira. Agak geje sebenernya pagi ini. Tapi entah, sepengalaman saya jadi cewek, saya terhibur dengan ditemukannya informasi - yang karena kekurang pekaan saya, baru saya ketahui - kalo Mira itu juga jadi nama salahsatu circum star sekelas bimasakti. Warnanya merah, lux gitu deeeh. Wkwkwk...

Aduh, trus apa hubungannya? Trus salah saya? Salah keluarga saya? hha --"

Gini gini, saya coba melakukan konkritisasi atas semua kegejean ini, "doakan aku ya!" #sambil berbinar gaya "piss!"nya ninja warrior

Intinya kadang perempuan memang butuh menyanjung dirinya sendiri. Entah dengan setumpuk waktu luang untuk menyisir rambut atau berkaca dan mengenakan warna yang disukainya. Walaupun mungkin jarang juga perempuan se-geje saya yang memuji diri sendiri dengan mencari-cari pemaknaan nama di mbah gugel. hahahhaa

Balik lagi berbicara masalah perhiasan dunia dan garis lurusnya yang ditarik ke spesies bernama perempuan, saya jadi agak sedikit berpikir "nakal". Mungkin, karena nisbat itu juga, ya, para mbak-mbak ini suka banget tampil dan memperlihatkan diri. he hehe
Soalnya setahu saya nggak ada fungsional lain dari gelang atau cincin (kalo mau disamaratakan) selain untuk diperlihatkan, menunjukkan status, atau simbol. Trus, sama juga-kah dengan para perempuan yang perhiasan ini?

Kalau mau dibilang cantik, yaa iya, sih. Sebagai simbol atau status? Mmm iya banget.
Gadis ethiopia yang - misalnya - terbelakang pastinya nggak bakalan bisa dandan secakep Selena Gomez. hahhaa kenapa jadi kesitu.

Tapi yang jadi pertanyaan kemudian, yang bikin penasaran juga. Wanita dunia yang nggak seberapa kalo dibanding fantasi cantiknya bidadari ini, kenapa yang dapat lisensi "perhiasan" yak?

Usut punya usut, krik-krik-krik..

For second, ladies and gentleman, Sorry, the instalation was under maintenance until the BroS found its Mario


Kata orang-orang nikmatnya puasa secara nyata itu ada di saat berbuka. Terus, asiknya lomba, ya menang setelah capek-capek'an. Atau.. kalo kata para panitia, indahnya acara yaa setelah usainya. Saya jadi teringat sebuah pemikiran di masa lalu (cielaaah hahaii). Indahnya pacaran yaa setelah menikah (loh?) zzz

Kadang kita tersadarkan bahwa Allah ternyata lebih menghargai amal daripada setting. Kita sama tahu, orang kaya dan orang miskin samasama punya keistimewaan tentang jalan masuk surga. Yaa gitu juga dengan yang sekedar 'abid atau 'alim. Tapi dalam kasus yang kali ini, kalau ada bidadari surga dan wanita dunia, pengkhususannya tetap ke wanita dunia. Mmm... perlu rasionalisasi langsung kayaknya... hahagss

Kira-kira.. ini karena kita yang di dunia ini, harus susah payah untuk jadi cantik sebenarnya. Tentang amal dan menahan diri. Tentang ibadah dan soal harga diri.

Entah, kok jadi horor gini, hahhaa..

Singkatnya (karena udah ngantuk mau tidur siang, :D), saya hanya ingin sedikit mengungkap fakta bahwa kita sebagai golongan hawa ini sudah terlanjur ditunjuk dengan nisbat yang begitu indah; perhiasan. Bukan tentang lebih cantiknya kita dari bidadari surga, tapi sejauh apa kita menghargai rahmat Allah atas kejadian kita. Bukan karena smart, rajin menabung dan gaolnya kita (loh?). :)

Makanya, sedih banget deh atas keadaan temen-temen cewek yang terlanjur berbuka sebelum maghrib, berbahagia sebelum acara sukses, atau traktir-traktiran sebelum jadi juara ehehhee...

lain kali, kita ngobrol lagi yak.. daaaaaah

Wassalam :)

No comments:

Post a Comment