Sunday, July 10, 2011

Merengkuh ruang-ruang fana dalam ikatan jadi antara ia dan Rabbnya.

Kita telah sama tahu, bahwa saya dan anda sama-sama nyatanya. Bahwasanya yang saya lihat dan anda lihat, terpaksa ter-transformasi menjadi sebuah data yang sama berseru, "ada". Bahwasanya si manusia ini lagi-lagi berlagak jago dengan kegemarannya mendefinisi. Merengkuh ruang-ruang fana dalam ikatan jadi antara ia dan Rabbnya.

Terlepas dari sederetan mulut berbusa para golongan (yang dianggap) cendikia, muatan nyata dalam yang kita rasa dan kita lihat dalam segala pencapaian indera yang kita punyai telah menemui titik dogma perputarannya. Layaknya sayap kanan lalat yang mengandung racun dan sayap kirinya yang sarat antibiotik. Atau analogi abjad yang dengan perpaduan simbol dasarnya membuahkan biliyunan kata yang bahkan belum ada sejarah terkontemporer yang menyatakan seorang manusia mampu menghafal seluruhnya tanpa cacat. Eksistensi satuan dalam unitas universal bukanlah lagi bentangan yang diliput perdebatan.

Substan dan aksiden aristoteles adalah lapukan yang jadi gelembung putar soal keterbelakangan pra 21. Kita bicara tentang masa depan. Perspektif contstiuendumnya. PROGRESIF PROGRESITASNYA REK!

No comments:

Post a Comment