Dalam
salah satu ayat Al-Qur'an terkatakan bahwasanya manusia diciptakan
dalam suatu keadaan lemah lalu dikuatkan untuk kemudian kembali
lemah. Sebuah inspirasi kemudian mengalir, bahwa sesuai dengan mafhum
perputarannya, setiap kita memanglah memulai hidup dalam keadaan bayi
yang penuh ketidakberdaya-upayaan. Pula akan dikembalikan dalam
rumusan ketuaan yang hanya bisa berpangku tangan. Dan dalam dua masa
itu kita pastilah akan sempat berada di setting usia muda yang penuh
tenaga dan pikiran cerah.
“Allah,
Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia
menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian
Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban.
Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha
Mengetahui lagi Maha Kuasa.” Qur'an Surah Ar-Ruum:54
Beginilah runutan jalannya. Bahwa dengan bekal titik klimaks
kemanusiaan itulah para pemuda berdiri. Mereka berpijak dengan suatu
tolak strategis bagi tiap-tiap penghidupan lini kehidupan.
Pemuda ialah aset. Oleh sebabnya pemuda menjadi suatu tendesi sekaligus kromatograf positivis masyrakatnya. Segolongan pemuda dapat menjelaskan mapping kemasyarakatannya, ia adalah anak asuh lingkungannya. Ia pula sebagai rantai paradigma keberlanjutan 'massa'nya. Maka ia adalah lingkungannya di tinta pena kini dan nanti.
Pemuda ialah aset. Oleh sebabnya pemuda menjadi suatu tendesi sekaligus kromatograf positivis masyrakatnya. Segolongan pemuda dapat menjelaskan mapping kemasyarakatannya, ia adalah anak asuh lingkungannya. Ia pula sebagai rantai paradigma keberlanjutan 'massa'nya. Maka ia adalah lingkungannya di tinta pena kini dan nanti.
Pemuda sekaligus integrated chapter movement.
Ia adalah suatu bagian pergerakan massa yang integral. Dengan suatu
simultansi pikir dan kejayaan fungsi tubuh, inovasi dan akulturasi
menumpuk sebagai investasi jangka panjang baginya untuk menjadi suatu
bobot massa terintegrasi.
Keluarbiasaan pemuda sampai-sampai menjadi salahsatu perimbangan
segitiga geografis komposisi entitasme manusia. Dimana ia menjadi
pokok indikator strategis bagi judgement maju atau tidaknya
suatu masyarakat.
Jalan yang terbaik yang harus ditempuh selanjutnya adalah
memaksimalkan titik pangkal paradoks yang dibebankan kepada setiap
pemuda ini. Paradoks yang harus dicari nalar pembenarnya dalam sisian
thesis dan antitesis kebermanfataannya. Pemuda yang di satu sisinya
adalah mapping masyarakatnya, pula chapter movement
bagi entitasnya, harus dapat memaknai bahwa utilitasme dirinya ada di
lini parakdoksal entity
movement. Maka dari itu, ia akan memaksimalkan investasi
dirinya demi perbaikan mapping kemasyarakatannya.
Yang harus dilakukan adalah berpikiran terbuka.
Berpikiran terbuka ialah menjalani peluang adalah objektifitas
massal dalam suatu rumusan permasalahan baik kronik dan kontemporer.
Selalu mencari fakta dan kefaktaan serta pilihan yakin dan keyakinan.
Keterbukaan ialah kemerdekaan untuk membuka dan memerdekakan diri
dari satu sintetis final yang ilusionis. Contoh ke-'kikuk'-an yang
dapat diambil misalnya pada arus liberalisasi usai gerbang revolusi
'eksekutif sentral'. Hal ini menandakan sebuah ketidakmerdekaan
pemuda (secara entitas) massa kala itu untuk merdeka dari pengalaman
yang menyebabkannya menuangkan gula sebanyaknya pada teh yang pertama
kali dicicip amat pahitnya.
Disini perimbangan keilmuan amat diperlukan. Sebab objektifitas
asalnya ialah subjektifitas massal, sehingga terbangunnya kultur
subjek 'benar' pula akan mengalirkan domino efect objek yang benar.
Inilah yang saat ini saya lakukan dan akan terus saya lakukan demi
perbaikan kebangsaan di masa depan. Saya menjalani serangkaian
kegiatan keorganisasian dan menemui berbagai macam pemikiran, buku,
dan aksidensi faktual yang rumit yang membuat saya belajar untuk
stand on for my word and left on while the dessert was fool out.
Sesungguhnya segala sesuatunya akan kembali pada niat. Dan saya
percaya bahwa niat meraih kebaikan akan mengantarkan pada perbaikan.
Hingga manusia memang tak sempurna, terlebih lagi anak cucunya. Keep
on reading, smile, and resolution. :)
No comments:
Post a Comment