Oleh: Alfajriwasntd13
Sisian jalan miring mengasuh teriakan yang hanyut di putaran semesta
Tenggelam
Bisu, membakar tubuhnya sendiri
Dan aku melihat wajahnya, menatapku tajam seperti biasanya
Kata-katanya, terngiang hingga ujung pendengaran
dekatnya, aku dan telinga, aku dan nafasnya
Dan aku melihat wajahnya, menatapku tajam seperti biasanya
Ia kembali berkata-kata
Bahwa terkadang di balik senyum ada racun
Bahwa dalam pahit, ada kesembuhan
Bahwa ini bukan tentang racun dan kesembuhan
Tapi lumeran stroberi soda di dalamnya
Mois! manis.
Duhai, aku rindu ingin bertemu,
Duhai, yang nyanyian kasihnya di iring tasbih jagat raya
Ibunda
No comments:
Post a Comment