Oleh: Alfajriwasntd13
Masih ingatkah anda tentang seorang pragmatis Granada yang menjanjikan kemenangan atas bangsanya?
Ia katakan, akan kembali bangsanya dalam luasan kesejahteraan yang agung
Ia katakan, akan terusir para kafir dari bumi Al Hambra'
Oh,anakku, ia berkata-kata pada rakyatnya
Begitu banyak hermeneutika
Begitu jauh logika utopia
Tapi ingatanku tentang kisah itu ialah pada saat ia yang seorang Abu Abdillah al-Shaghir itu, mencium tangan seorang petinggi kafir
Tapi ingatanku terlalu rapuh menghangus untuk memaafkannya
Anakku, telah kau katakan padaku retorika khas-mu yang mengagumkan itu
Anakku, telah kau selipkan rencana besar dalam cerdikmu
Tapi maukah kau ku ingatkan sesuatu?
Bahwa Al Hambra' tak kembali
Bahwa hermeneutika menjadi kosong tak berarti
Bahwa seorang cerdas utopis telah begitu dzalimnya
Anakku, telah kau dapatkan awalan jalanmu
Anakku, telah sampai engkau pada jejak menuju real atas uraian tafsirmu waktu itu
Anakku, masihkah engkau ingat?
Atau maukah kau kuingatkan sesuatu?
Bahwasanya Al Hambra' direnggut keperawanannya
Bahwasanya Abu Ubaidillah As Shaghir terbuang lalu menangis seperti wanita
Maka menangislah kau saat ini
Karena kau wanita
Karena kau masih anakku
Menangislah
Telah kelu hati anda, anakku, bukan lagi soal lidah dan akal
Lalu mengapakah anda kini jadi begitu malu mengalunkan hujjah atas kebenaran?
No comments:
Post a Comment