Akhirnya, aku cuma kembali mengurai benang putihku sepanjang jalan menuju pertemuan itu. Entahlah, kupikir telah habis kerinduanku diposisikan sebagai jaring atau sarang laba-laba. Berdebu, kumuh, elastis dan mengambang di udara. Tak ada nilainya.
Mungkin bukan sebuah hal yang amat menarik untuk diketahui bahwa aku, selayaknya benang kapas yang kehilangan hembusan. Tak bisa terbang, tidak lagi ringan. Tak bisa berpendar, merangkai soliditas di dasar kebisuan. Mungkin juga selayaknya angin yang kehilangan medium. Tak bisa menghangatkan, tidak lagi sepoian yang menyejukkan. Tak bisa menari, membawa uap air di beratnya entitasme diri. Ah, aku bukan kapas, bukan pula angin.
Sejatinya aku adalah aku.
Rumitansi yang begitu sempurna sampai aku bertekuk di bawah pion-pion cahaya. Aku tak akan mendapatkan lagi, sahabat sepertimu. #alquraabid
No comments:
Post a Comment